Friday, March 21, 2014

Long Road #11 : Selma UB


Gak kerasa Long Road ini udah sampe #11. Cerita disini juga kesekian kalinya aku mencoba mendapatkan satu bangku kuliah.Selma UB ini udah termasuk PTN yang terakhir dalam ngadain ujian mandiri, dan aku belum diterima dimana-mana saat itu. Gak banyak kesempatan tersisa. Aku nggak sendiri, ada 3 anak VECTOR (cowok semua) yang juga belum dapet kuliah. Kita bareng-bareng ikut Selma UB ini.


Seingatku, tes Selma UB ini mulai jam 7 pagi. Dengan keadaan rumah di Gresik, kayaknya berat kalo mesti berangkat hari H. Kita berempat (aku sama 3 lainnya) rundingan masalah ini. Ternyata ada yang punya saudara di Malang. Okedeh, kita berangkat H-1 dan nginep semalam di rumah saudaranya Faisal, VECTOR #5.


H-1. Kita kumpul di rumah Faisal habis maghrib, setelah itu langsung berangkat. Kita berempat diantar sama Steve Jobs. Hahaha, jelas bukan Steve Jobs asli. Ini sebutan dari Novan, VECTOR #16 ke ayahnya Faisal. Ya karena mirip aja sih sama mendiang pendiri Apple itu. 


Udah deh, balik ke cerita. Sebenernya nggak banyak yang bisa diceritakan. Perjalanan standar dari gresik menuju Malang. Jadi ya, aku banyak tidur hahaha. Oh iya, kita berangkatnya agak molor, sekitar jam 8-9 gitu. Karena molor, sampainya disana juga lebih larut. Jam 1--an kalo gak salah. Sampai rumahnya, langsung pada tidur.


Nah, besoknya kita agak molor lagi (perasaan kok molor terus -_-). Kita baru berangkat jam setengah 7, sedangkan tesnya mulai jam 7. Jaraknya juga nggak deket-deket amat. Ditambah saat itu kota Malang diserbu ribuan peserta tes Selma UB. Bisa kebayang deh macetnya gimana. Dan kita sampau kampus UB jam 7 kurang dikit. Setelah masuk gerbang, kita tanya kira-kira lokasi ujian di papanya faisal, kebetulan beliau juga lulusan UB. Dan kita semua mutusin buat jalan kaki ke ruang ujian. Kelamaan juga kalo mesti naik mobil. 


Sampai ruangan, peserta lain udah mulai masuk ruangan. Setelah basa-basi formalitas sebelum tes, soal pun dibagi. Ada sekitar 120 soal disitu. Sedikit beda dengan tes-tes lain, Selma UB hanya ada 1 sesi. Jadi kita ngerjakan 120 soal, diberi waktu selama 3 jam, 07:00 - 10:00 WIB. Bedanya lagi, Selma UB 2013 nggak ada sistem pengurangan nilai untuk jawaban yang salah. Jadi kalau nggak bisa, yauda isi aja terserah sambil berharap keberuntungan hahaha.


Setelah selesai, yaudah langsung pulang. Setelah nunggu, akhirnya sampai di hari H pengumuman. Di titik ini, entah kenapa aku nggak ada beban buat buka pengumuman di web. Mungkin udah terlalu sering ditolak universitas kali ya haha. Akhirnya sore itu aku buka pengumuman di web pengumuman.ub.ac.id, terpampanglah sebuah hasil.


Untuk pertama kalinya selama cari kuliah, webnya ngasih selamat, bukan minta maaf. Untuk pertama kalinya juga, ada tulisan warna ijo, bukan lagi abu-abu atau merah. Gemeter aku pertama lihat itu. Antara percaya dan tidak, aku refresh lagi halamannya, dan ternyata nggak ada perubahan. Aku panggil orang tua. Begitu mama tau, beliau langsung sujud syukur di sebelah laptop :') Bahagia. Satu kata yang bisa mewakili perasaan saat itu. Bukan hanya karena dapat kuliah, tapi juga bisa melihat orang tua bahagia. 


Sampai aku nulis inipun, perasaan saat itu masih kerasa. Perasaan bahagia sekaligus lega yang sepertinya hanya terjadi sekali. Buat yang sudah pernah mengalami, bisa mengingat kembali bagaimana perasaan ketika mendapatkan kuliah dulu. Untuk yang masih sekolah, kelak kalian pasti merasakan gimana senengnya dapet kuliah. Besar kecilnya perasaan itu tergantung seberapa besar usaha kalian.


"Semakin sulit perjuangannya, semakin besar kemenangannya." - Thomas Paine

5 comments:

  1. hai kak, aku lulusan 2015. boleh nanya" lebih lanjut tentang tek. informatika di ub ga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleehh..
      Semoga balesanku ini belum telat hehehehe

      Delete
  2. Ada kontaknya ga mau nanya2 nih

    ReplyDelete
  3. kak soal selma UB lebih gampang dari sbmptn atau tidak?

    ReplyDelete