Sunday, August 25, 2013

Long Road #1 : Pemilihan Jurusan

Memilih jurusan. Ini langkah paling awal untuk bertarung berebut kursi di PTN. Aku yakin banyak diantara kalian yang masih bingung, "Jurusan apa yang akan aku ambil?" "Di PTN mana sebaiknya aku kuliah?". Menurut pengalaman, 2 pertanyaan ini adalah pertanyaan yang paling banyak menghantui siswa/i kelas 12 dalam menentukan jurusan dan PTN (termasuk aku saat itu). Karena itu bersyukurlah, jika kamu telah menentukan tujuanmu dan yakin akan pilihanmu. Buat yang belum, segera. Karena semakin lama kamu berfikir, semakin sedikit waktu untuk mengenali dan mempelajari tujuan itu.


Aku dulu juga bingung mau ambil jurusan apa. Kalo orang tua sih pengennya aku masuk FK (kebanyakan juga begini), tapi aku gamau. Biologiku NOL bos, masuk FK sama aja bunuh diri -_- Akhirnya aku sempat ngambang dia awal kelas 12. Sampai akhirnya petunjuk itu datang hehe. Sekolah datengin alumni dari berbagai jurusan dan berbagai PTN di Indonesia dan siswa/i bebas mau tanya ataupun ngobrol sama alumni. Disini awalnya aku yakin buat milih teknik informatika. Aku ngobrol sama mbak-mbak dari sistem informasi ITS (mas-mas dari informatika ITS belum dateng). Dijelasin panjang x lebar x tinggi tentang sistem informasi, tapi aku nggak tertarik. Sampai akhirnya mas-mas informatika dateng, ngobrol deh sama dia. Kurang lebih seperti ini "Kamu suka matematika?" "Suka mas :D Fisika juga lumayan. Kimia sama biologi yang mengenaskan -_-" "Nah, pas ! Di informatika kamu say good bye to chemist and biology. Yang paling dibutuhkan itu logika buat programming" Saat itu aku masih belum tahu apapun tentang dunia programming. Tapi aku dominan otak kiri (logika), jadinya ga perlu mikir banyak aku langsung bertekad. "HARUS bisa nembus teknik informatika !" hehe


"Nggak segampang itu buat milih jurusan. Aku nggak mau salah pilih. Aku nggak mau nyesel seumur hidup." | Oke, pernyataan ini memang benar. Kita jangan sampai salah memilih jurusan, dan menyesal di kemudian hari. Tapi ingat bro, SMA cuma 3 tahun (untuk yang aksel malah 2 tahun), kelas 12 cuma 12 bulan (aksel cuma 8 bulan). Kelamaan mikir, kalah start. Karena suka atau tidak suka, waktu terus berputar :)


"Terus gimana? Kasih saran dong. Jangan cuma bisa nyela !" #jengjeng (dikasih tanda seru, biar dramatis dikit wkwk) | Menurut pengalaman (lagi), minta saran ke manapun, ke siapapun, jawabannya secara garis besar sama. Langsung aja wes, coba aku jabarkan satu-satu:


  • Sesuaikan dengan minat dan bakat
Setahu saya, ini saran yang paling umum dan paling sering diberikan, karena memang benar. Saat menempuh perkuliahan, kita sudah bukan lagi siswa, kita MAHAsiswa. Kita nggak belajar banyak mata pelajaran seperti masa SD hingga SMA, kita belajar sesuai dengan jurusan yang kita pilih. Dan kalau kamu tidak betah dengan jurusan yang kamu pilih, kamu menyia-nyiakan waktu produktifmu.

"Terus gimana kalau bakat dan minat kita berbeda dengan kemauan orang tua?" | Ini masalah yang nggak kalah besar. Seringkali orang tua menginginkan anaknya masuk ke jurusan favorit (umumnya FK). Sedangkan si anak tidak berminat sama sekali masuk jurusan keinginan orang tua. Solusinya ada pada bagaimana kamu sebagai calon mahasiswa meyakinkan orang tua agar merestui pilihanmu sendiri (karena pada dasarnya tidak ada jurusan jelek. Sebuah jurusan didirikan dengan sebuah tujuan). Meyakinkan orang tua, minta petunjuk kepada Tuhan (istikharah), cari info di kakak kelas, semuanya butuh waktu. Karena itu, semakin cepat kamu menentukan tujuanmu, akan semakin baik.


  • Tulis "kandidat" jurusan yang mungkin dipilih

Setelah mengetahui jurusan apa yang kira-kira kamu ambil, tulis semua kemungkinannya. Bandingkan mereka dalam satu media (umumnya kertas). Fase ini bisa dilakukan sendiri maupun dengan orang tua (diskusi). Lihat sebuah jurusan dari berbagai sisi. Jangan hanya terpaku pada passing grade. Usahakan fase ini memunculkan SATU jurusan yang hampir pasti kamu pilih. Kalau masih terdapat dua atau lebih kemungkinan, ulangi lagi hingga menjadi satu pilihan.


  • Cari PTN yang memiliki jurusan pilihanmu
Sekarang kamu terlah memiliki jurusan tujuan. Langkah selanjutnya, cari PTN yang memiliki jurusan tujuanmu di dalamnya. Caranya mirip sama milih jurusan. Tulis aja kampus yang memiliki jurusan tujuan, terus eliminasi satu-satu. Sampai akhirnya dapat satu nama PTN. Ingat, milihnya jangan berdasarkan gengsi. Masih banyak bahan pertimbangan lain buat milih PTN daripada gengsi. Contohnya? Jarak dari kota asal, transportasi ke kampus, akreditasi, banyaknya beasiswa, sampai biaya hidup sekitar kampus ;)

  • Silahkan berkenalan
Nah, kalo udah tau tujuannya kan enak. Sekarang waktunya kenalan sama tujuanmu :D Sebagian dari perkenalan sebenarnya sudah dilakukan pada langkah-langkah sebelumnya. Kenalan disini bertujuan untuk mengetahui apa dan bagaimana materi-materi awal yang akan diajarkan di jurusan yang kamu pilih. | "Buat apa? Aku kan masih harus nyiapin UN." | Betul. Dalam masa sebelum UN, kenalannya cuma sampai apa dan bagaimana. Namun setelah UN, disamping menyiapkan untuk SBMPTN, luangkanlah sedikit waktu untuk mempelajari materi awal kuliahmu. Kenapa? Startmu akan lebih mulus, ini bisa meningkatkan kepercayaan diri untuk menyongsong materi-materi berikutnya ;)

  • Jangan "main aman"
Saat pemilihan jurusan, banyak sekali calon mahasiswa yang "bermain aman", dengan cara memilih jurusan dengan grade rendah (padahal ia tak berminat kesitu) agar peluang diterimanya lebih besar. Semua orang memang ingin dengan mudah diterima PTN. Tapi ya jangan ngrobanin bakan dan minatmu. Awalnya emang nggak masalah (kamu milih jurusan menyimpang dari bakat minat), tapi kalo udah keterima? Hampir pasti kamu tinggal. Kalaupun kamu terima, paling cuma satu tahun lalu kamu iut tes tulis lagi. Kasihan sama orang bener-bener yang ingin masuk jurusan yang kamu sia-siakan.

"Terus gimana?" | Di postingan sebelumnya aku udah bilang, "Berharaplah yang terbaik, tapi tetap persiapkan untuk yang terburuk". Tapi mempersiapkan yang terburuk ini bukan berarti ambil jurusan dengan grade super rendah, tetapi menyimpang dari bakat minatmu. Disini maksudku mempersiapkan, itu gimana rencanamu seumpama tidak lolos di salah satu jalur. Ilustrasi: Kamu berharap masuk lewat SNMPTN, nyatanya kamu nggak lolos di SNMPTN. Rencanamu gimana? Apakah belajar lagi untuk SBMPTN? Atau langsung kerja dengan ijazah SMA? Options are yours #InggrisDikit. Dan langkah-langkah ini yang harusnya dipersiapkan sejak awal, entah akhirnya dipakai ataupun tidak :)


  • Eksekusi !
Semua persiapan udah kamu lakukan. Kamu udah tau bagaimana jurusan tujuanmu, berapa rata-rata peminat tiap tahun, seberapa ketat persaingan, dll. Sekarang waktunya eksekusi. Yang dimaksud eksekusi disini, persiapkan apapun yang kamu butuhkan untuk mencapai jurusan tujuanmu. Mulai dari kemampuan akademik, mental, sampai materi. Eksekusi ini adalah tindakan progresif untuk mencapai tujuan masing-masing. Umumnya, langkah ini yang paling berat. Tapi ingat. Tidak ada onggokan besi yang bisa menjadi pedang, tanpa melalui kerasnya proses penempaan ;)


Mungkin itu cerita + tips memilih jurusan dari aku. Tipsnya diambil dari wejangan yang diterima waktu itu, dan dikombinasikan dengan pengalaman setelah melaluinya. Tapi kalau kamu punya tips lain, yaudah nggak apa. Kan banyak jalan menuju kesuksesan :)


SELAMAT MEMILIH !

Sunday, August 18, 2013

Long Road : Kata Pengantar

"Pengalaman adalah guru yang paling baik"


Aku yakin setiap pembaca yang membaca tulisan ini pernah membaca kalimat diatas. Ya, kalimat diatas memang cukup populer di masyarakat Indonesia. Kali ini aku mau mencoba sharing pengalaman yang masih hangat, dan (mungkin) akan dilalui oleh seluruh pelajar SMA dan sederajat di Indonesia (tapi aku berharap perjalanan kalian tidak serumit apa yang aku lalui). Apa itu? Pengalaman berjuang merebut satu (ya, hanya SATU) kursi di PTN. Simpel bukan?


Untuk pembaca mahasiswa/i atau yang lebih senior, mungkin tulisan ini bisa mengingatkan kembali bagaimana perjuangan anda merebut satu kursi di PTN. Atau bahkan tulisan ini tidak berguna sama sekali bagi beberapa dari anda. Tapi yang pasti, aku hanya ingin membagi pengalaman yang aku lalui baru-baru ini. Semoga bisa membantu siswa/i SMA, terutama yang sudah kelas 12.


Gambar 1

Aku yakin, semua dari kita (termasuk aku) berharap menjalani kehidupan seperti jalan diatas. Lancar, lurus, dan disuguhi pemandangan hijau sepanjang jalan serta hambatan yang minimal. Tapi ingat, manusia hanya bisa berharap dan berusaha. Ada kalanya jalan yang kita temui seperti gambar di bawah.


Gambar 2

Sebuah jalan yang berliku, terjal, dan tanpa pemandangan indah yang menemani. Lalu bagaimana kita harus bersikap? Kalau menurut saya, setiap manusia memiliki hak untuk berharap yang terbaik (Gambar 1), namun tetap harus mempersiapkan diri untuk yang terburuk (Gambar 2).


Postingan ini belum termasuk sharing pengalaman, hanya sebagai pembuka dari rangkaian pengalaman-pengalaman mengejar PTN yang akan saya share di postingan-postingan berikutnya. Stay tuned :) wkwk

Tuesday, August 13, 2013

R.I.P Papan Tulis Kelas

PERHATIAN !

Postingan ini dibuat bukan untuk menyinggung apalagi melukai pihak manapun (Just for Fun, Red) :D


Ini foto sudah lama diupload di FB, kejadiannya juga sudah lama (22 September 2012). Tapi beberapa hari yang lalu, notif tentang foto ini muncul lagi. Memicu gelak tawa yang dulu pernah terjadi. Langsung aja wes, ini salah satu foto paling fenomenal milik VECTOR :D



Fenomenal bukan? Papan tulis yang telah dibersihkan oleh petugas piket sepulang sekolah disulap menjadi sebuah "mahakarya" wkwk. Kalau dilihat dari komentar-komentar foto ini di grup FB, tersangkanya yaitu Fido, Irwan, Ayu, Gipang (aku udah pulang, kan aku anak baik-baik #pret). Aku sendiri nggak tahu waktu itu anak-anak kesurupan setan apa, papan yang aslinya putih bersih berubah menjadi ... -___- Tapi tak apalah, namanya juga kreativitas. Yang terpenting kan tidak melanggar UUD, pancasila, dan aturan agama :D wkwkwk

Saturday, August 3, 2013

Cerita si Anu

PERHATIAN !

Cerita dibawah ini sangat memungkinkan terjadinya ambigu. Kebijakan pembaca sangat diharapkan hehehe



Jadi begini, aku punya temen namanya Anu. Kayaknya si Anu lagi kena anu. Sampe anunya dianu sama anu. Karena anu ini, si Anu jadi anu. Dia gak pernah anu-anu lagi. Sampai-sampai anunya bingung sama anunya sendiri. Saking bingungnya, anunya ini anu sama anunya. Anunya anu anu ke anunya. Anunya anu bilang "Sepertinya mereka mau demo"





Gak lucu ya?
Itu kan kamu belum tahu cerita aslinya =)